Kamis, 02 Juni 2011

Bila Hidup Itu Cermin

Bila hidup itu cermin,
maka isyarat apa yang mampu menyiratkan hidup bahwa kehidupan itu adalah sosok kita
Atau..sosok kehidupan adalah penampakan dari wujud kita yang telah terpantulkan melalui lembar-lembar perjalanan..

Maka,
bila hidup itu cermin
seharusnya kita lebih mengerti dan memahami hidup apa dan bagaimana yang telah dan akan dilalui agar mampu menempatkan padanya

Bila hidup itu cermin
Seharusnya kita dapat bersentuhan lebih dekat padanya agar kita mengetahui dengan jelas benar segala kekurangan yang terpantul dari cermin itu

Namun sayang,
kita sering menganggap bahwa hidup itu adalah cermin cembung,
yang selalu melebih-lebihkan segala kelebihan yang kita miliki..
Atau,kita sering menganggap bahwa hidup itu adalah cermin cekung,
yang selalu memberikan kekecewaan pada apa yang dipantulkannya dan menganggap cermin kehidupan adalah wujud yang lari dari kenyataan...

Padahal,
kalau saja kita merenungkan sejenak peristiwa yang telah dialami,
baik yang memalukan maupun yang menyenangkan,
adalah cerminan diri kita yang tak sempat kita cermati,bahkan luput dari pandangan mata..

Cobalah mengerti,
andai kita mampu melihat hidup ini seperti cermin datar,
yang setiap hari kita berkaca padanya,
melihat noda hitam di wajah dengan jelas dan menutupinya dengan polesan bedak atau sekedar lotion,
Bukankah itu lebih mudah?

Berapa kali kita bercermin untuk sekedar memperindah penampilan jasad?

Namun,ketika itu,
sudahkah kita bercermin dengan kehidupan,
menutupi kesalahan dengan amal shaleh yang kita perbuat, dan menjadikan kelebihan sebagai jalan untuk dekat denganNya seperti yang tiap hari kita lakukan
sudahkah?

Atau,memang kita malu untuk melihat segala kekurangan kita,melalui cermin kehidupan yang ada di depan mata?